Sunday, November 26, 2023

KEBOHONGAN BESAR DARI SEBUAH TAGAR #JUSTICEFORAUDREY

 KEBOHONGAN BESAR DARI SEBUAH TAGAR #JUSTICEFORAUDREY




A. Latar Belakang

Audrey Balqis Zildvanka (14), seorang siswi di salah satu SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, sempat menghebohkan masyarakat, terlebih di media sosial pada 2019 lalu.

Audrey mengaku bahwa ia telah dikeroyok oleh 12 remaja SMA hingga luka-luka di sekujur tubuhnya. Ia mengaku bahwa kejadian itu dilakukan di belakang sebuah bangunan di Jalan Sulawesi, Pontianak, pada hari Jumat, 29 Maret 2019.

Dugaan kekerasan yang dialami Audrey bermula dari cekcok akibat saling ejek antara Audrey dengan siswi SMA di medsos. Salah satu pelajar berinisial Ec alias NNA (17) mengakui perkelahian dimulai dari dirinya dengan Audrey karena kekesalannya terhadap korban yang sering mem- bully dirinya di medsos.


B. Analisis Masalah

Karena rasa iba publik di media sosial, beberapa akun di media sosial terutama di Twitter dan Instagram membuat sebuah tagar #JusticeForAudrey, untuk memberi dukungan kepada Audrey dan juga korban-korban perundungan yang lainnya.

Tak tanggung-tanggung, muncul ide petisi yang mewakili publik terkait Justice for Audrey dan menghujat para pelaku. Petisi ini dilakukan di situs internet change.org.

Tak sampai disitu, karena tagar #JusticeForAudrey ini semakin menjadi trending topic di media sosial, banyak artis dan selebriti yang turut prihatin bahkan mengunjungi Audrey di rumah sakit.

Namun, saat hasil visum dari pihak kepolisian dirilis, publik tercengang saat mengetahui hasil dari visum tersebut bahwa tidak ditemukan bekas luka sama sekali di organ vitalnya. Ia juga disebut bahwa tidak ada bekas penganiayaan sama sekali.

Yang lebih mencengangkan lagi adalah, menurut keterangan dokter di rumah sakit tersebut, kondisi Audrey sebagai korban perundungan saat itu dinyatakan sehat jasmani dan rohani.

Sebanyak 3,6 juta warganet yang sebelumnya simpati dan menandatangani petisi tersebut dan netizen yang sebelumnya meramaikan tagar #JusticeForAudrey pun merasa geram dan sangat kecewa dengan kebohongan yang telah dilakukan oleh Audrey.

Hasilnya, publik berbalik menghujat Audrey dan meminta maaf kepada seluruh terduga pelaku karena sudah menghujat pelaku.


C. Kesimpulan

Setelah isu Audrey ini terjadi, publik harus belajar bagaimana cara agar tidak terkena hoax/berita palsu.


Pentingnya memilah berita yang kita dapat setiap harinya, jangan sampai karena terlalu cepat mempersepsikan suatu berita tindakan kita malah membuat rugi orang lain.


=======================================================================

NAMA: DAFFA ARYA NOVRIAN
NIM: 106062300080
KELAS: S1DV-KJ-23-002
Nama Matkul: Komunikasi dan Media Literasi
Program Studi: Desain Komunikasi Visual
Nama Kampus: Telkom University Jakarta

 KEBOHONGAN BESAR DARI SEBUAH TAGAR #JUSTICEFORAUDREY A. Latar Belakang Audrey Balqis Zildvanka (14), seorang siswi di salah satu SMP di Pon...